Stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi negara Indonesia saat ini. Prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2023 yaitu 17,7%. Prevalensi stunting di Kabupaten Magetan tahun 2023 adalah 19,2% belum mencapai target RPJMN 2024 dibawah 14%. Masalah stunting penting untuk diselesaikan karena berpotensi mengganggu potensi sumberdaya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Pemerintah telah menetapkan stunting merupakan isu prioritas nasional sehingga Puskesmas sebagai ujung tombak di bidang kesehatan harus melakukan upaya dalam percepatan penurunan stunting.
Upaya penurunan angka stunting salah satunya dapat dilakukan dengan upaya preventif Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan preventif dan promotif. Salah satu bentuk upaya preventif di puskesmas adalah dengan melaksanakan program inovasi. Program inovasi puskesmas merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, rasa kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai suatu permasalahan kesehatan.
Angka Stunting di wilayah Puskesmas Parang Tahun 2023 adalah 134 balita (5%). Walaupun hasilnya sudah dibawah target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan kab Magetan, tetap harus dilakukan upaya penurunan stunting menjadi zero stunting (0). Berdasarkan hasil timbang sebagian balita tidak naik berat badannya, hal tersebut jika dibiarkan akan mengakibatkan angka stunting baru. Berdasarkan masalah tersebut, maka Puskesmas Parang menciptakan suatu inovasi program, yaitu KIPAS GEMAS (Kelas Ibu Pintar cegAh Stunting untuk Generasi eMAS). Program ini diterapkan sebagai bentuk upaya penurunan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Parang
Tujuan dari inovasi ini adalah : pengasuh balita memahami tentang stunting, cara pencegahan stunting, termotivasi untuk meningkatkan gizi anak, bisa menerapkan pola asuh yang benar, dan pada akhirnya tercapainya kenaikan berat badan balita.
NO | KEGIATAN | KETERANGAN |
1. | Pretest | Dilaksanakan setiap Senin |
2. | Materi
– Pemberian Makan Bayi dan anak (Minggu 1) – Kesehatan Gigi dan Mulut (Minggu 2) – Pencegahan dan Penanganan Stunting (Minggu 3) – Manajemen Terpadu Balita Sakit (Minggu 4) – Sanitasi (Minggu 5) – Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Minggu 6) – Tumbuh Kembang Balita (Minggu 7) – Kecacingan dan Pencegahan DBD (Minggu 8) – Penyakit Tidak Menular pada Anak (Minggu 9) – Pola Asuh yang Baik (Minggu 10) – Tuberkulosis pada Anak (Minggu 11) – Pendidikan Seksual pada Anak (Minggu 12) |
Dilaksanakan setiap Selasa-Rabu |
3. | Diskusi bersama dokter | Dilaksanakan setiap Jumat |
4. | Posttest | Dilaksanakan setiap Sabtu |
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Inovasi KIPAS GEMAS dilaksanakan dengan membuat kelas dengan metode online menggunakan aplikasi WhatsApp. Metode tersebut dipilih karena mudah, murah, dan cepat.
SASARAN
Sasaran kegiatan inovasi KIPAS GEMAS yakni pengasuh balita khususnya di Posyandu Sedap Malam 1 Desa Sundul. Lokus tersebut dipilih karena tingkat balita ditimbang yang naik berat badannya angkanya terendah di tahun 2023.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Inovasi KIPAS GEMAS dilaksanakan selama tiga bulan dimulai 1 Mei 2024-30 Agustus 2024.
HASIL YANG DICAPAI SETELAH MELAKSANAKAN INOVASI
Berdasarkan data yang diperoleh, analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan kelas ibu balita memberikan pengaruh signifikan terhadap kenaikan berat badan pada bulan kedua setelah dilakukan intervensi. Program ini, yang dikenal sebagai KIPAS GEMAS, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengasuh balita mengenai pentingnya gizi dan pola asuh yang benar.